Sahibul Hikayat Burung Cendrawasih papua telah cukup lama di riwayatkan di dalam Kitab Tajul Muluk. Di dalamnya menjelaskan seekor burung yang bergelar burung cendrawasih. Sedangkan untuk asal usulnya bermula dari kayangan. Berdasarkan kebanyakan orang lama yang arif menjelaskan jika burung cendrawasih berasal dari surga dan selalu berdamping dengan para wali.
Mempunyai kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tentunya tidak ada taranya, sehingga akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang terlihat sangat nyata perbedaannya menjadi dua antena atau ekor areil yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya tentu saja akan tertegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cendrawasih.

Bagaimana Memahami Hikayat Burung Cendrawasih
Pelajari Hikayat Burung Cendrawasih Papua
Amatlah jarang sekali orang memiliki pembahasan ini. Hal ini menjadi penyebab burung ini bukanlah berasal dari bumi ini. Pada dasarnya mengetahui bahwa burung Cenderawasih ini hanya dimiliki oleh kaum kerabat istana saja. Hatta mengikut sejarah, kebanyakan dari para kerabat-kerabat istana Melayu Memiliki burung cendrawasih. Mayoritas para peniaga yang ditemui mengatakan dia membawa tuah yang hebat.
Syahdan di sini juga menyatakan lagi dalam beberapa kitab Melayu lama, sekiranya unggas turun ke bumi nescaya akan berakhirlah hayatnya. Dalam bahasa lain burung cendrawasih akan mati sekiranya saat menjejak kaki ke bumi.
Akan tetapi yang pelik lagi ajaibnya, burung cenderawasih ini tidak lenyap seperti bangkai binatang yang lain. Ini yang menjadi penyebab ia dikatakan hanya makan embun syurga sebagai makanannya. Malahan dia juga mengeluarkan bau atau wangian yang sukar untuk diperkatakan.
Burung cenderawasih mati dalam berbagai macam keadaan. Ada yang mati dalam keadaan terbang, bahkan juga ada yang mati dalam keadaan istirahat dan ada yang mati dalam keadaan tidur.
Meskipun, Melayu Antique sudah menjalankan kajian secara rapi untuk menerima hakikat sebenar mengenai burung cendrawasih ini. Mengikut kajian ilmu pengetahuan yang di jalankan, tentu saja akan menjadikan burung ini lebih terkenal di kalangan penduduk nusantara dengan panggilan Burung Cendrawasih. Baca juga informasi dari tarian burung Cendrawasih burung ini agar menambah informasi kalian!
Khusus bagi kalangan masyarakat China pula, burung ini di panggil sebagai Burung Phoenix yang banyak di kaitkan dengan kalangan kerabat istana Maharaja China. Untuk kalangan penduduk Eropah, burung cendrawasih ini lebih terkenal dengan panggilan Bird of Paradise.
Pada faktanya, asal usul burung cendrawasih gagal di temui atau di dapat sampai sekarang. Tiada bukti yang menunjukkan jika hal ini berasal dari alam nyata ini. Akan tetapi satu lagi fakta yang perlu di terima, jika burung cendrawasih turun ke bumi hanya di IRIAN JAYA atau Papua sekarang Indonesia saja.
Namun yang pelik menjadi satu kebenaran burung ini hanya turun seekor saja dalam waktu tujuh tahun. Dan bahkan burung ini turun untuk mati. Siapa yang menjumpainya tentu saja menjadi satu tuah. Maka dari itu, kebanyakan unggas iini yang anda saksikan mungkin akan berumur lebih dari 10 tahun, 100 tahun. Kebanyakannya sudah beberapa generasi yang sampai saat ini mewarisi burung ini.
Seperti itu hikayat burung cendrawasih asal Papua yang bisa anda ketahui. Semoga bermanfaat!
0 Comments