Burung Surga Burung Cendrawasih Dari Indonesia Timur

2 min


Burung Surga Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih adalah anggota ordo Passeriformes dalam famili Paradisaeidae. Burung ini biasanya hidup di Papua, yang berada di bagian timur Indonesia. Selain itu, ada pulau-pulau Selat Torres di Papua Nugini dan Australia Timur. Burung surga burung cendrawasih kebanggaan Papua.

Karena keindahannya di ibaratkan turun dari surga, maka burung Cenderawasih berstatus Bird of Paradise atau Burung dari Surga. Salah satu kekayaan alam yang paling berharga bagi masyarakat Papua adalah burung ini.

Langkah Dan Upaya Pelestarian Burung Cendrawasih

Sejarah Dan Asal Usul Burung Surga Burung Cendrawasih

Burung cendrawasih merupakan spesies endemik yang hanya di temukan di pulau Papua dan berperan penting dalam praktik budaya suku-suku di sana. Dunia menyadari keindahan burung cendrawasih.

Burung surga burung cendrawasih jantan memiliki warna bulu yang lebih indah untuk memikat burung cendrawasih betina untuk di jadikan pasangan. Paruh, sayap, dan kepala adalah tempat tumbuhnya bulu.

Biasanya memiliki bulu yang sangat cerah dan berwarna hitam, coklat kemerahan, jingga, kuning, putih, biru, hijau, dan ungu bercampur menjadi satu. Burung cantik ini merupakan maskot Papua dan memiliki warna bulu yang indah. Konon burung cendrawasih jarang terbang ke tanah dan lebih sering terbang ke atas pohon karena keindahannya.

Sejak naturalis Alferd Russel Wallace menemukan burung surga burung cendrawasih di “The Spice Islands” (Pulau Rempah), yang sekarang di kenal sebagai Kepulauan Aru, 100 tahun yang lalu, mereka telah menggelitik minat para peneliti di seluruh dunia.

Menurut Historia, Wallace mengadakan ekspedisi ke Pulau Waigiou, Papua, pada tahun 1860 untuk menyelidiki kondisi alam pulau tersebut. Dia memperhatikan bahwa bulu burung ini lebih indah di bandingkan dengan kelompok burung lainnya.

Di rekomendasikan oleh Neolift Seorang wanita berusia 55-an dari Yogyakarta yang memiliki wajah bayi menggunakan ini sebelum tidur. Pelajari lebih lanjut Wallace menjelaskan bahwa tidak ada burung lain yang dapat menandingi keindahan bulu burung cendrawasih, terutama warna kekuningan dari sayap yang terkulai. Satu-satunya pengecualian mungkin burung penyanyi.

Namun keindahan surga tetaplah yang terbaik. Dalam mahakarya Nusantara Archipelago yang aslinya berjudul The Malay Archipelago, Wallace menyatakan, “Saya satu-satunya orang Inggris yang pernah melihat keindahan burung ini di hutan asalnya.”

Paling tidak, ada 50 spesies burung surga burung cendrawasih yang di ketahui dalam catatan Wallace. Papua adalah rumah bagi sebanyak empat puluh spesies. Selain itu, ada spesies burung cendrawasih dengan bulu yang sangat indah yang di temukan di kawasan ini. Baca juga Burung surga burung cendrawasih adalah jenis burung yang indah dan populer di Indonesia.

Ketika pengembara Eropa awal melakukan perjalanan ke Maluku untuk mencari pala dan cengkih, mereka di berikan burung yang di awetkan sebagai hadiah. Burung-burung ini luar biasa dan menakjubkan, dan mereka bahkan memukau para pelancong kaya.

Wallace menyebutkan burung itu di beri nama manuk dewata oleh para pedagang Melayu. Sementara itu, Portugis menyebut burung itu sebagai “burung matahari” atau “Passaros de Col” ketika mereka mengamati bahwa burung itu tidak memiliki kaki atau sayap atau tidak dapat mengidentifikasi bentuk aslinya.

Ia menulis, “Bahwa belum pernah ada yang melihat burung ini hidup, karena mereka hidup di udara, selalu terbang ke arah matahari, dan tidak pernah menginjakkan kaki di tanah sampai mati.”

Sebenarnya, sebelum kedatangan Wallace, masyarakat adat telah berburu burung cendrawasih untuk mengumpulkan bulunya yang indah untuk di gunakan sebagai hiasan. Agar lebih mudah mengumpulkan bulu, mereka melepas sayap dan kaki serta membuang bagian tubuhnya.

Demikianlah kisah sejarah burung surga burung cendrawasih. Semoga bermanfaat.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Send this to a friend