Dengan sifat burung Cendrawasih yang terkenal karena bulunya berwarna warni yang indah. Oleh karena keindahan tersebut burung Cendrawasih sering di artikan juga burung dari surga, dan burung tersebut memiliki nama ilmiah yaitu Paradisaeidae. Dalam keluarga Paradisaeidae burung Cendrawasih terdapat sekitar 13 jenis dan 43 spesies.
Di mana spesies terbesar dan paling banyak adalah cendrawasih kuning besar memiliki nama ilmiah Paradisaea apoda, dengan memiliki berat badan mencapai hingga 170 Gram. Bulu indah Cendrawasih yang berwarna-warni dan panjang hanya di temukan pada burung jenis kelamin jantan. Di mana memiliki fungsi sifat burung Cendrawasih untuk menarik burung betina pada musim kawin burung tersebut. Burung tersebut juga kalau bertelur hanya terdapat sebanyak 2 sampai 3 buah telur saja.

Bagaimana Sifat Burung Cendrawasih?
Eksploitasi dari bulu Cendrawasih yang indah ini di manfaatkan oleh penduduk Papua untuk membuat hiasan pada peralatan adat mereka. Seperti yang banyak kita ketahui bulu tersebut di gunakan untuk hiasan kepala atau topi yang terdapat pada baju adat di sana. Sehingga membuat burung Cendrawasih mengalami kelangkaan bahkan terancam punah. Itu semua di sebabkan eksploitasi manusia berlebihan dan kerusakan habitat aslinya dengan banyaknya perburuan liar untuk mendapat bulu burung cendrawasih yang apabila di perjual belikan memiliki nilai yang fantastis.
Populasi dan Pentingnya Melestarikan Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih merupakan hewan khas pulau Papua yang populasinya kini di perkirakan mengalami penurunan signifikan akibat perburuan liar, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat alami mereka. Bahkan beberapa jenis burung cendrawasih, seperti burung cendrawasih raja (Paradisaea regina), di kategorikan sebagai spesies yang rentan atau terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) karena penurunan populasi mereka yang signifikan. Baca juga Pahami Informasi Burung Cendrawasih Khas Papua.
Oleh karena itu, penting untuk melindungi dan melestarikan burung cendrawasih dan habitat alami mereka untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies ini. Hal ini dapat di lakukan dengan cara melarang perburuan liar dan perdagangan ilegal, menjaga kelestarian hutan tropis dan hutan pegunungan tempat burung cendrawasih hidup, serta mempromosikan ekowisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di daerah-daerah yang menjadi habitat burung cendrawasih.
Burung Cendrawasih di Adat Papua
Burung cendrawasih sangat di hargai oleh masyarakat adat Papua dan menjadi bagian penting dalam adat istiadat, seni, dan budaya Papua. Namun, karena adanya perburuan liar dan perdagangan ilegal, populasi burung cendrawasih mengalami penurunan signifikan dan terancam punah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan masyarakat adat Papua bekerja sama dalam melindungi dan melestarikan burung cendrawasih, serta mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi tekanan terhadap populasi burung cendrawasih.
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura pada Juli 2022, Burung cendrawasih merupakan hewan khas pulau Papua ini memiliki sifat burung Cendrawasih populasi yang jumlahnya sangatlah sedikit. Populasi burung cendrawasih (P. apoda) di perkirakan hanya ada sekitar 24 ekor per Hektar.
0 Comments